[Ficlet] Will Waiting For You

Image

Will Waiting For You

[Ficlet]

Author by Icha @angelofcha

Genre : YAOI, Romance, YeWook shipper

Rating : PG

Kim Jongwoon [Super Junior]

Kim Ryeowook [Super Junior]

Disclaim : FF ini adalah milik saya seorang >< dan terbukti keasliannya dan ke originalannya dari pemikiran saya langsung, FF ini juga ada di blog saya sendiri https://elfplaygirlz.wordpress.com. Jadi mohon semohon mohonnya (?) jangan plagiat FF ku ini ya >< Super Junior KRY milik saya seorang.  #abaikan.

NB : Dedicated to all YeWook shipper, mungkin ini bukanlah maha karya yang sempurna. Just keep calm and stay shippering YeWook.

 Namja mungil berparas manis itu terbangun dengan nafas yang terengah – engah, keringatpun membasahi sekujur tubuhnya. “Hyung???” Suaranya terdengar sedikit tercekat. “Hyungie??” Lagi, dan kali ini suaranya terdengar lirih, hingga menyerupai bisikan  yang entah di tujukan kepada siapa.

Namja mungil itu menghirup udara sebanyak – banyaknya lalu membuangnya secara perlahan, begitu di lakukannya berulang kali hingga ia merasa sedikit tenang. Kali ini wajah murungnya tercetak dengan jelas, ia baru menyadari kembali bahwa seseorang yang di panggilnya sedari tadi itu tidak berada di kamar itu lagi bersama dirinya.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar berdinding putih bersih itu, di sisi sebrangnya terdapat sebuah kasur yang dulunya di huni oleh hyungnya,couplenya di Super Junior, sekaligus kekasihnya, Kim JongWoon. Ia menatap kasur kosong itu dengan senyuman tipis, membayangkan seolah sang kekasih sedang berada di sana, terduduk dengan  mata yang setengah terpejam lalu menggosok – gosok kedua matanya khas orang yang baru bangun tidur.

“Wookie-ah…” Suara seseorang dari belakang menghapus begitu saja imajinasi indah yang tercipta. Orang itu membelai surai kecoklatan milik Ryeowook dengan lembut. “Hei, kau sudah bangun hmm? Kenapa tidak keluar?”

Ryeowook merasakan kasurnya sedikit bergerak, menandakan bahwa salah satu dari hyungnya tersebut ikut duduk di sampingnya. Dan Ryeowook tidak pernah mengalihkan pandangannya sedetikpun dari kasur kosong itu meskipun imajinasinya sempat buyar beberapa saat yang lalu. Tapi kemudian ia melanjutkan kembali imajinasinya. Sang kekasih kini meregangkan ototnya yang lelah, menarik kedua lengannya ke atas dan melenguh pelan. “Chagiya, aku lelah sekali hari ini..” Keluhnya  manja.

Lee Donghae, satu – satunya member Super Junior yang kini tengah berada di sisi Ryeowook pun memaklumi keadaan dongsaengnya itu. Yesung baru saja pergi menjalankan kewajibannya sebagai laki – laki Korea selama 2 tahun.

“Jangan seperti ini Wookie-ah, kau tau Yesung hyung pasti akan kecewa melihatmu seperti ini.” Ucap Donghae dengan lembut, lagi – lagi membuyarkan imajinasi Ryewook, namun ucapannya kali ini mampu membuat Ryeowook mengalihkan pandangannya dari kasur itu kepadanya.

Kedua bola mata Ryeowook mengerjap lucu, meskipun tatapan itu kosong dan muram, begitulah menurut Donghae. “Yesung hyung kan hanya 2 tahun pergi Wookie-ah, bukan selamanya. Dan juga ia pergi untuk kewajiban, bukan untuk bersenang – senang.” Lanjutnya mencoba memberikan pengertian pada Ryeowook.

Ryeowook menghela nafas panjang. “Aku..aku merindukannya hyung..,” Jawabnya lirih.

“Aku yakin ia pun merindukanmu. Tapi bagaimana jika ia tahu ternyata selama ia pergi kau menjadi seperti ini? Ia pasti amat sedih dan merasa tambah lelah dan terbebani, kau mau itu terjadi padanya?”

Ryeowook menggeleng keras, “Ani…aniyooo,,,aku tidak mau Yesung hyung lelah..”  Ia kembali terbayang pada adegan pada saat Super Show 5 yang terakhir di hadiri oleh Yesung. Di balik panggung, Yesung menangis dan saat itu Ryeowook hanya dapat memeluknya dengan hangat tanpa mengatakan sepatah katapun.

Donghae kembali mengusap rambut dongsaengnya dengan penuh kasih. “Hanya 2 tahun Wookie-ah, kau pasti akan menunggunya kan? Setelah itu dia pun harus menunggumu ketika kau akan menjalankan wajib militer juga nantinya, jika kau mau. Kau anak tunggal dan negara memberikan kebebasan padamu apakah kau mau mengemban tugas tersebut atau tidak, benarkan?”

Ryeowook menaikkan kedua kakinya, memeluk lututnya lalu memandangi cincin yang tersemat di jari tengahnya, cincin yang sama dengan cincin milik Yesung.

Donghae pun terkikik pelan, membuat Ryeowook menatapnya dengan tatapn penuh tanda Tanya. “Apakah Yesung hyung begitu babo sehingga membelikan sebuah cincin pengikat yang kebesaran untukmu sampai – sampai kau terpaksa memakainya di jari tengahmu, eoh?”

Ryeowook tersenyum kecil. Mungkin memang bisa di katakan seperti itu. Yesung hyungnya yang babo.

“Chagiya!!!” pagi itu dorm masih sepi namun suara berat yang menggelegar itu membangunkan hampir seluruh dari penghuni dorm. Seorang namja yang memiliki gummy smile keluar lebih dahulu dari peradabannya.

“Kau berisik sekali hyung!” Katanya ketus.

Yesung memutar kedua bola matanya, “sejak kapan kau jadi kekasihku? Aku memanggil Ryeowook kenapa kau yang keluar?”

“Cih, aku pun tak sudi jadi kekasih alien sepertimu hyung. Wookie pasti masih tertidur, ia semalam pulang larut dengan Sungmin sehabis sukira.” Jawab Eunhyuk seraya berlalu menuju dapur.

Perlahan Yesung membuka sebuah pintu kamar bercat cokelat tua. Kepalanya menyembul dari luar dan ia melihat kekasihnya masih tergulung selimut ungu yang tebal dan hangat. Namja bersuara emas itu tersenyum hingga matanya berbentuk bulan sabit. Dengan gerakan mengendap – endap layaknya seorang maling, ia memasuki kamar yang dulunya menjadi kamar bagi mereka berdua.

Ia kemudian duduk di kasur milik Ryeowook, memandangi wajah damai kekasihnya yang sedang tertidur dengan pulasnya. Namun sang kekasih begitu sensitive dengan gerakan sekecil apapun hingga akhirnya ia membuka matanya perlahan.

“Hyung?”

Yesung tersenyum lembut, ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Ryeowook, memeluk kekasihnya itu dan menumpukan dagunya di atas kepala Ryeowook. “Mianhae, hyung membuatmu terbangun.”

Ryeowook menggeleng seraya menyamankan tubuhnya dalam pelukan hangat Yesung, “Aniya hyungie..gwenchana… ada apa kemari?”

“Ah ya..” kemudian Yesung merogoh saku celananya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru berwarna merah. “Wookie-ah.. dengarkan hyung, sebentar lagi hyung akan menjalankan wajib militer, kau tahu itu kan?”

Seketika Ryeowook merasa dadanya sesak, ia tidak ingin Yesung hyungnya pergi wajib militer. Melihat perubahan raut wajah Ryeowook membuat Yesung tersenyum sedih, kalau bisa, ia pun tidak ingin pergi meninggalkan kekasihnya, dongsaeng – dongsaengnya, dan tentunya ELF yang setia mendukungnya. Berat baginya untuk meninggalkan mereka semua. Tapi bukankah itu suatu kewajiban yang harus di jalaninya? Sampai kapanpun ia menundanya, ia akan tetap pergi juga pada akhirnya.

Yesung membuka tutup kotak kecil tersebut, memperlihatkan apa yang ada di dalamnya. Sebuah cincin yang rasanya sudah tidak asing lagi bagi Ryeowook, cincin itu mirip dengan cincin yang di kenakan Yesung hyung-nya di jari telunjuk kanannya.

 “Hyung-ah ini…”

“Cincin ini..dan cincin yang ku pakai…adalah sama..hanya saja..aku menunggu waktu yang tepat untuk ku berikan padamu Wookie-ah, dan ku rasa sekarang adalah waktunya.”

Ekor mata Ryeowook mengikuti pergerakan tangan kecil Yesung ketika mengambil cincin itu dari tempatnya, dan ketika tangan hangat yesung mengambil tangannya, lalu menyematkan cincin itu di jari telunjuk kiri miliknya, Ryeowook merasakan pipinya memanas dan ia yakini pasti pipinya berubah menjadi semerah tomat.

“Ke-kenapa di jari telunjuk hyung?” Tanya Ryeowook bingung. Bukankah cincin special harus di sematkan di jari yang special juga? Jari manis mungkin?

“Karena ini hanya sementara, cincin yang sesungguhnya akan ku berikan nanti, selepas hyung wajib militer.” Ia mengecup dahi kekasih mungilnya dengan perasaan sayang yang meluap – luap. Cukup lama ia melakukan hal itu sampai akhirnya..

“Ekhem..”

“Evil sialan, kau selalu saja mengganggu kami!!”

“Dan kau selalu saja membuat kami kelaparan setiap paginya karena kau menahan koki kami Yesung-ah!!!”

“YAAA!! Panggil aku hyung!!!”

“SHIREO!!!”

“Hyungie, cincin ini kebesaran di jari telunjukku.” Keluh Ryeowook.

“Mwoya? Jinjjayo? Aigoo padahal ku pikir ukurannya sudah pas sehingga kau bisa memakainya bersama denganku di jari telunjuk.” Yesung mengusap wajahnya dengan frustasi.

Ryeowook yang memang tidak pernah ingin melihat kekasihnya sedih itupun segera memakaikan cincin itu di jari tengahnya. “Gwenchanayo hyungie, hyung kan bilang ini hanya sementara, mau di jari manapun aku tidak keberatan. Yang penting cincin ini sama dengan milik hyungie itu sudah lebih dari cukup.”

“Wookie-ah, kau melamun lagi?” Tanya Donghae cemas.

“A-aniya..mianhae hyung.. kajja kita keluar, aku akan membuatkan sarapan untuk kita semua.” Kata Ryeowook berusaha untuk mengembalikan suaranya seriang mungkin.

“Arraseo, hyung keluar duluan, kau bersih – bersih dulu lah.” Titah Donghae padanya, dan tak lama kemudian pintu kamarnya berdebam pelan.

Ryeowook berjalan menuju meja kecil yang ada di sudut kamarnya. Mengambil sebuah figura foto lalu memandanginya lekat – lekat. Ia mengecup foto tersebut.

“Cepatlah kembali hyung, aku menunggumu. Aku mencintaimu hyung…jeongmal saranghae..” ia kembali meletakkan figura foto itu pada tempatnya semula. Dan deringan telpon yang masuk pada handphone-nya menghentikan langkahnya menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Sebuah nomer yang tidak di kenal, dengan ragu Ryeowook menjawab telepon tersebut.

“Yeoboseyo?” sapa Ryeowook.

“Chagiya..” suara berat itu langsung merasuki indera pendengaran Ryeowook, ia menutup mulutnya tak percaya. Benarkah? Bermimpikah ia?

“Wookie-ah, kau tahu? Tiba – tiba saja telingaku mendengar kau mengatakan saranghae padaku..entahlah..aku juga merasa aneh, hyung juga mencintaimu Wookie baby, namja manisnya hyung..geurae, hyung sangat merindukanmu. Tunggulah hyung chagiya, hyung segera kembali dan jangan nakal. Arraseo? Saranghae saranghae saranghae noumu saranghae baby-ah. Annyeong!!”

‘klik’

[END]

 

 

2 thoughts on “[Ficlet] Will Waiting For You

Tinggalkan komentar